Postingan

The Power of Deadline

Akhirnya tanggal 10 Desember bisa terlewati juga. Emang bener ya, "It's always seems IMPOSSIBLE until it's DONE.". Itu quotes favorit karena bener-bener relate sama kehidupan sehari-hari. Dulu aku pernah mikir kayaknya aku gabisa deh kuliah di Bandung. Jauh dari orang tua, harus tinggal di rumah stranger, nyari makan sendiri, adaptasi sama lingkungan baru, harus bergadang ngerjain tugas kampus, dan ke-overthinking-an lainnya. Tapi pada akhirnya semua bisa dilewati sampe sekarang aku udah semester 7. I'm so Grateful! Banyak hal yang terjadi selama ini. Nggak nyangka bisa melangkah sejauh ini. Ya, meskipun setiap perjalanan yang dilewati ngga selalu indah, tapi setidaknya semua bisa dilewati. Tidak sempurna, tapi cukup. Ada satu hal yang paling melekat selama jadi mahasiswa, yaitu deadline. Wah gila sih. Kayaknya aku manusia ter deadline sepanjang masa cabang geger asih :v pengalamanku menjadi seorang deadliner ini bisa bikin nangis, panas dingin, memacu detak jantu

Kehilangan yang Terbiasa

Kadang yang menyakitkan dari sebuah kata "tidak apa-apa" adalah "semua tak akan seperti dulu". Semua yang terbiasa harus berakhir dengan tak biasa. Mungkin merenung bukanlah hal yang tepat, karena ternyata aku tak mendapatkan jawaban dari segala ke-overthinking-an ini. Yang hanya bisa menguatkan adalah aku dan diriku sendiri. Terlalu berlebihan memang. Tapi bagaimanapun, rasanya amat terasa kehilangan.  mungkin aku hanya butuh untuk terbiasa. Semangat Reniiiii~~~~~~~~~

Cerpen: PINDAH

  PINDAH By Reni Nuryati “Aku benci hidup di kampung” Seketika kata itu keluar dari seorang anak remaja yang baru berulang tahun ke-17. Rasanya baru kemarin berulang tahun ke-16, tau tau udah berubah aja angka kedua lilin yang harus ayah dan ibuku beli. Satu permohonanku pada ayah dan ibu di ulang tahun kali ini adalah pindah rumah. Aku ingin pindah dari kampung yang sudah mempertemukan ayah dan ibu. Bukan karena aku tidak suka bentuk rumahnya, bukan karena aku tidak suka dengan teman-teman di sini, bukan karena aku jauh dari pusat perkotaan sehingga tidak bisa nongkrong-nongrong cantik bersama teman-teman lain. Bukan. Ini karena tetangga. Ya, aku muak dengan semua hal yang dikatakan oleh tetangga pada keluargaku. Aku sangat ingat ketika ayah membeli sebuah motor keluaran terbaru dari honda, Honda SH50i yang diantar oleh dealer motor ke dalam sebuah gang cukup besar, gang harapan indah, gang rumahku. Saat itu banyak sekali sepasang mata yang melihat kami dengan tatapan yang s

ADIL

Hidup itu ngga melulu tentang kamu Hidup itu ngga melulu seneng Hidup itu ngga melulu sedih Hidup itu ngga melulu beruntung Hidup itu ngga melulu sial. Ada tawa, ada air mata Ada cinta, ada benci Ada bahagia, ada sedih Ada baik, ada jahat Ada terang, ada gelap Ada percaya, ada khianat Ada jujur, ada bohong Ada bangun, ada jatuh Ada lurus, ada belok Ada mulus, ada kasar Ada cepat, ada lambat Ada berisi, ada kosong Semua ada pasangannya, dan akan selalu seperti itu.

AM

Gambar
ANI MULYANI Orang ketiga yang masih keep in touch adalah Aniiiii. Meskipun ngga sesering Mei sama Dela, kita tetep chatting tentang sesuatu hal yang bisa siobrolin. Fist Impression aku ke Ani itu adalah cuek! Wkwkw. Aku awal tau Ani itu waktu kita sekelas mau foto studio, Ani barengan sama Lau berduaan. Saat itu aku liat mereka sebagai sepasang teman yang cuek. Tapi aslinya baikkk, kita sama-sama nyambung. Inget banget dulu aku pas masih ngekos di sukajadi kalau pulang, dia suka lewat jalan yang mau ke kosan, kadang aku diajakin buat bareng. Woo Makasi Annn! Kejadian paling berkesan selama barengan adalaaah waktu kita berdua sengaja buat pergi ke BIP beli kado buat Laudita. Waktu itu beli kadonya lumayan ngaret dari tabggal ultah dia karna kita bener-bener sibuk sama Tugas Besar. Kalau gasalah… Animasi deh(?). Kita waktu itu beli kado buat Lau terus kita makan di Ngikan di…. Mana ya aku lupaaaaa L Pokonya kita makan Ngikan dine-in sambil ngeliat pemandangan jalan dengan lang