Quarantine Day-10

Mager Day!!

Hari ini tepat 10 hari aku Self Quarantine karena Covid-19. Sebenernya ada hari di mana aku terpaksa keluar rumah. Apa aku melanggar Self Quarantine? Aku bener-bener tidak produktif di sela-sela karantina ini. Ada tugas yang sebenernya harus aku lakukan. Tapi aslian deh, magerrrr banget!
Aku akan mencoba untuk menulis lagi di sini, biar jari-jari aku bisa olahraga.

Covid-19 ini bener-bener bikin kita semua khawatir. Panik untuk keluar rumah dan khawatir terhadap keluarga yang keluar rumah. Hashtag #dirumahaja beber-bener harus dilakuin sama semua lapisan masyarakat. Tapi apa daya dengan kalangan yang harus bertahan hidup dengan cara keluar rumah? Aku pikir ini perlu arahan yang jelas. Masih banyak warga yang tidak takut dengan virus ini. Corona, sekarang tercatat 27.215 orang di dunia yang meninggal, 593.656 orang yang positif, dan 132.526 yang sembuh. This is crazy, man. Ini yang menjadikan penyakit ini penyakit yang paing berbahaya di dunia. Virus ini bener-bener cepet bgt nularnya. Makanya aku sempet taku pas pulang ke Purwakarta karena di perjalanan aku ngerasa seperti orang yang sudah tertular (saking panik dan insecure). Dan, aku gak mau jadi karier bagi orang-orang yang aku sayang. it means, my parents.

Covid-19 ini bikin semua aktivitas sosial dibubarkan. Sekolah, mall, pasar ditutup. Karena mengantisipasi tertularnya virus ini. Beberapa waktu lalu, aku sempet berfikir kalau virus ini ngga beresiko untuk usia yang masih muda dan hanya beresiko bagi orang tua yang sudah lanjut usia dan punya riwayat penyakit. Itu mungkin benar, karena presentase kematian memang menunjukkan hal tersebut. Tapi setelah melihat lebih dalam lagi, ternyata ada juga korban covid-19 yang meninggal di usia muda. Di Amerika Serikat ada yang berumur 17 dan di Inggris berumur 21 tahun jadi korban covid-19 ini. Ini yang membuat aku berfikir bahwa virus ini bisa banget menjangkit anak muda.

Sebisa mungkin kita bener-bener self quarantine. #dirumahaja. Karena ini bukan cuma membahayakan diri kita, tapi membahayakan orang-orang di sekitar kita juga. Bahkan orang yang paling kita sayangi. Ngga kebayang kan kalau kita menjadi penyebab sakit dari orang yang tersayang?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malunya “Pingsan di Gedung Tempat Ngampus"

Kali Ini Aku Bicara “Tentang Cinta"

“Bertambah Umur, Bertambah Keimanan?”