Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

"Ulang Tahun"

Gambar
24 September 2018. Woho0o0o0o0 19 tahun. Engga ada makna spesial di hari itu. Engga banyak yang aku harapkan pada saat itu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi ada sedikit yang berbeda, di hari itu aku pengen ngeliat orang tuaku. 22 September 2018. Aku pulang dari Bandung ke Purwakarta, naik bus. Sengaja di hari Sabtu pagi biar cepet-cepet sampe ke sana dan sengaja naik bus karna kalau naik kereta… LAMA :( Aku cuma punya 2 hari 2 malem selama di Purwakarta. Pulang ke Bandung lagi di hari Senin (subuhnya banget) pake kereta. Lagi-lagi sengaja biar bisa liat ortu di hari Senin, 24 September 2018. Selama dua hari itu, ngga banyak yang aku lakuin. Cuma main sama keponakan, ke rumah nenek, dan… ada sih yang spesialnya, ketemu sama temen. Ya. Spesial. Dari lahir sampe sekarang setiap ulang tahun belum pernah dirayain. Keluarga ga begitu ribet sama yang namanya perayaan ultah. Bahkan mereka sering ga inget hari di mana anak-anaknya ultah. Kalau waktu kecil tuuu, serii

“Hayooo… Ini Apa Hayooo”

Hai. Sebelum TP dan LP menyerang, ku ingin share sama kalian tentang… Bacaan yang biasa dibaca setelah sholat (Wiridan). Semoga bermanfaat.  Bismillah. ===================================================================================== Astaghfirullahal’adzim (3x) Astaghfirullahal’adzim lii wali walidayya wali ashabil huquqi wajibati 'alayya walimasyayihina wali ihwanina wali jami’il mu’minin wal mu’minat wal muslimin wal muslimat al ahyaiminhum wal amwat (3x) Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahulhamdu yuhyi wa yumitu wahua ‘ala kulli syai’in qadiir (3x) Allahumma ajirna minannaar (3x) Allahumma antassalam wa minkassalam Tabarakta yaa dzal jalaali wal ikrom. Allahumma laa mani’a lima a’thaita walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu. Subhanallah (33x) Alhamdulillah (33x) Allahu akbar (33x) Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahulhamdu yuhyi wa yumiitu wahua ala kulli syai’in qadiir.

Kali Ini Aku Bicara “Tentang Cinta"

Gambar
Entah ada angin apa… Mari kita bicara, soal cinta. Menurutku cinta adalah energi. WKWKWK. Maaf ya kalau geli. Belajar di Fisika Umum, energi itu tidak memiliki definisi yang pasti. Itulah cinta. #EA. ===================================================================================== Begini, sebenernya yang ingin disampaikan adalah tentang “Bukan Mencari yang Sholeh. Tapi Bagaimana Kita Bisa Menjadi Wanita yang Sholehah”. Bukan hanya wanita, lelaki pun begitu. Bukan masalah lelaki mencari wanita yang sholehah, tapi bagaimana lelaki bisa menjadi sholeh. Itulah yang sering disebut kalau jodoh merupakan cerminan dari diri kita. Seorang lelaki yang sering berada di masjid pasti mendambakan wanita yang sering berada di pengajian. Ngga mungkin mereka mencari wanita yang suka ada di club-club malam. Begitupun wanita, wanita yang sering berada di pengajian ngga mungkin mendambakan suami yang suka nongkrong-nongkrong pinggir jalan melakukan hal yang merugikan

“Bertambah Umur, Bertambah Keimanan?”

Dulu, waktu kecil, aku sangat cengeng sekali. Sensitif. Selalu, apa-apa yang terjadi, pasti dipikirin. Tapi aku menikmati masa-masa itu, kini menjadi cerita, yang menarik untuk dibahas. Aku si gampang nangis. Nangis kalau liat orang yang nangis. Nangis kalau ada masalah sama temen. Nangis kalau nilai ujian jelek. Nangis kalau ‘dimarahi’ mamah. Nangis kalau ngga bisa nonton film di TV yang pengen banget buat ditonton. Dll. Tangisan-tangisan itu ternyata mengandung banyak   hikmah di dalemnya. Dengan menangis, aku auto lebih deket sama Allah. Setiap abis sholat, aku pasti nangis meluapkan semua isi hati dilanjut do’a dan baca kitab suci. Dan ternyata nangisnya itu nikmat. Nangis di atas sajadah itu bener-bener bisa membuat semuanya lebih baik. Rasanya hati bisa lebih tenang. Semakin dewasa, apakah semuanya tetap seperti itu? Guys. Ternyata tidak. Aku berubah. Aku sadar, saat ini. Aku berubah bukan menjadi tambah baik, tapi buruk. Menurutku. Itulah yang aku rasakan.